Ideologi Soekarno
Setelah tamat
HBS di tahun 1921, sebenarnya soekarno dapat langsung terjun ke masyarakat,
misalnya menjadi pemimpin politik, sebab dasar-dasarnya cukup kuat. Tetapi soekarno
memilih meneruskan studinya ke techinische Hoge School (THS-ITB sekarang) .
Ciri pemimpin
indonesia seperti soekarno,hatta dan syahrir adalah bahwa semasa mudanya,
mereka dapat mengatur hidup menurut cita-cita serta peranan yang mereka idamkan.
Sebenarnya soekarno
sudah agak lanjut umurnya Ketika tampil ke depan panggung pergerakan nasional secara
sungguh-sungguh.
Ketika umur 16 tahun hatta sudah
menjabat bendahara jong sumatera bond di padang. Sjahrir sebelum umur 20 sudah
menjadi tokoh di perhimpunan indonesia. Tan malaka pada umur 20 tahun terkenal dan sebelum umur 30 menjadi calon CPN (Partai
Komunis Nederland ) untuk tweede kamer,
Setahun sebelum
soekarno tamat THS pada tahun 1926 dia ikut mendirikan Algemene Studie Club Bandung
, yang menerbitkan Indonesia Muda.
Masa belajar
di THS digunakan seluruhnya untuk menelan buku-buku mengenai nasionalisme,
marxisme, persoalan-persoalan internasional dan sejarah.
Pengaruh buku-buku
ini terlihat dalan pidato pembebasannya di depan pengadilan kolonial (1930) yang terkenal dengan judul “Indonesia Menggugat.” Pengetahuannya
mengenai Indonesia terlihat dari kutipan-kutipan para sarjana kenamaan pada
zamannya.
Namun harus diingat bahwa pidato “ Indonesia
Menggugat” diucapkan dan ditunjukan kepada hakim-hakim Belanda dan secara tak
langsung kepada rakyat indonesia terutama golongan cendikiawannya.
Berbeda dengan hatta dan syahrir
yang berpengalaman di luar negeri dan hadir dalam kongres-kongres sosial
internasional. Bagi tokoh-tokoh seperti hatta dan syahrir ideologi soekarno
terlalu bersifat “soekarnis”. Hal ini terutama karena keengganan soekarno yeng
terkenal terhadap soal ekonomi.
Sebaliknya bagi soekarno persoalan
ekonomi yang dibicarakn hatta bukan persoalan ekonomi sosialis. Ia terlalu mendetail.
Tekanan kebebasan manusia dalam ajaran-ajaran sosial-demokrasi oleh soekarno
dirasakan sebagai mengarah kepada elitisme.
Tetapi soekarno dan strateginya
demikian sering dibicarakan sehingga kadang-kadang dapat kita lupakan apa yang
sebenarnya menjadi dasar pemikirannya yaitu kapitalisme dan imperialisme.
Kritik terhadap kapitalisme dan
imperialisme terjalin erat dalam cita-cita masyarakat indonesia idaman soekarno
. kapitalisme menurut soekarno adalah “ suatu pergaulan hidup yang timbul dari
cara produksi yang memisahkan kaum buruh
dari alat-alat produksi , kapitalisme berarah ke permiskinan.”
Komentar
Posting Komentar