Langsung ke konten utama

keluh

  Dewasa ini aku belajar, bahwa kesunyian sangatlah keras. Memekakkan, mungkin ayahku menghabiskan seumur hidupnya untuk menghindari kesunyian. Saat berada dikesunyian, aku sulit untuk sadar dan tenang. Dalam kesenyapan dinihari, menempuh lampu yang lelap terlena. Dalam pelukan cahaya purnama, dalam pertarungan hidup yang sengit.   Entah dititik mana semua terlihat sempurna, di tempat mana hati hening dan menikmatinya. Diujung jalan mana semua akan terasa begitu sederhana, hari-hari yang sulit, malam-malam yang rumit. Aku berjalan sendiri, tunduk akan takdir, aku menerima semuanya dengan senang hati, pasrah, lelah, berusaha untuk tidak putus asa. Aku manusia lemah, perjalanan yang jauh, tangisan yang sesak, dalam sunyi semuanya terdengar jelas. Waktu yang cepat berlalu, semua terasa menua, berbeda dan berubah. Ya... dunia tetap berlanjut, semesta terus menari, hari-hari akan berlalu seperti biasanya. Hanya perasaan dan kenangan yang tersisa, entah perasaan itu ...

Penyair bukan Penyiar

 


Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra." – imam Al Ghazali

Aku senang menulis baik itu dicatatan android, motivasi,puisi,nasehat, yang memang aku berikan untuk diriku sendiri. Tidak ada salahnya kalo catatan itu aku tuangkan diblog pribadi . ada kepuasan tersendiri jika tulisan ku mampu menusuk ke semua hati dan kepala yang membacanya .

kata imam ghazali dalam tulisannya “jika kamu bukan anak raja dan anak ulama, maka menulislah “

Menulis bisa dimana saja, kapan kamu mau , dan apa yang saja yang kamu tulis.  Sedikit catatan dari keresahan dari aku kali ini.

Penyair  bukan Penyiar . Penyiar kurang  percaya sama suara sendiri, bukan ga pd sih, itu hanya alasan ku saja.

Penyair juga bukan, apa ya ? syaratnya jadi penyair , sulit bukan berarti tidak mungkin, siapapun bisa jadi apapun . Penting atau tidak.  menjadi tidak penting jika didasari oleh kesadaran bahwa menulis  adalah tugas utama penyair. Syarat utama menjadi penyair tentu saja menulis puisi. Dan puncak kepenyairannya ditandai dengan menerbitkan buku kumpulan baik itu puisi atau tulisan tunggal.

Tulisan ini hanyalah sebagai pengingat bagi penulis namun sangat senang sekali jika dibaca orang lain, bisa jadi orang diluar sana merasakan hal yang sama .

 Sedikit nasehat atau apalah aku juga tidak tau :D

 

Keluh Kesahku.

 Kamu melewati masa-masa sulit sendirian, sementara orang lain taunya kamu baik-baik saja.

Gapapa, gak semua orang harus tau gimana kuatnya kamu menjaga, merawat, serta mengontrol isi hati, perasaan dan fikiranmu untuk terlihat baik-baik saja.

Jadi tumbuhlah dewasa walaupun prosesnya menyakitkan. Kamu harus tetap kuat, jangan hilang asa.

Sedari awal menginjak masa remaja , banyak hal mulai dipikirkan. Setelah lulus kuliah dimana ? biayanya dari mana ? bisakah bermimpi sejauh itu ? dan lain sebagainya .

Semua manusia hari ini mempunyai masalah dirinya masing-masing. Keluarga yang kurang harmonis, tekanan lingkungan kerja, tuntutan orang tua, kehilangan arah. Mungkin wajar saja ya manusia penuh keluh kesah,begitupun tulisan ini merupakan keresahan ku sendiri.  Asal jangan resah menjadi luka aja, hihi..

Resah  gelisah sifat alamiah manusia  Tuhan  juga gambarkan dalam kitab suci Al-quran  surah Al-maarij ayat 19 : “Sesungguhnya manusia dicptakan bersifat keluh kesah…” . bukan berarti dengan sifat alamiah ini manusia dianjurkan selalu bekeluh kesah, islam menawarkan untuk tidak putus asa, berjalan penuh kesabaran dan keyakinan. 

karena kendatipun setiap kesusahan pasti ada kemudahan yang diberikan. Setiap kesusahan ada porsi yang mana manusia itu sendiri menyanggupi ujian itu.

Pasti sering kata-kata ini kamu dengarkan, tidak bisa dipungkiri, itu adalah sumpah tuhan dalam Al-quran, jadi turunkan ego kamu sebagai manusia yang lemah, mulai meikmati takdir, bukan berarti putus asa pilihan terbaik, sedikit bersabar dan kuat-kuatin diri berkelana dalam kehidupan yang fana ini . karena se idealisnya kamu, kamu adalah aktor terbaik dalam kehidupan ini , naskah yang ditulis oleh yang Maha kasih dan Maha penyayang .

Dalam kehidupan juga diisi dengan ketakukan , takut yang hadir dari luar pikiran, jauh dari jangkauan , sulit dideskripsikan, namun menjadi hantu bagi pikiran. Seorang filsuf bertrand Russell pernah mengatakan “ menaklukan rasa takut adalah awal dari kebijaksanaan” . Bijak yang hadir dalam diri, yang mudah sekali sebenarnya kamu lakukan, pilihan terbaik semesta tawarkan, dan sikap yang luarbiasa kamu tanamkan .

 

Takut menjadi musuh utama saat ini,bagi penulis ketakutan juga hal yang sulit dihindari tapi sebagai penganut stoic, melawan ketakutan bisa manusia lakukan . sehari semalam, kamu bisa menikmati,gelisah dan beban pikiran dalam hidupmu.

Membiarkan ketakutan itu merasuki sanubari,mengacaukan semua hal-hal positif yang kamu bangun setiap hari . jangan berlarut, biarkan perasaan dan realita dalam diri bekerja.

 Galaunya sampai kapan ? apakah akan seperti ini hingga esok ? apakah tidak ada pilihan selain takut dan gelisah ? , tanyakan pada diri sendiri , berlarut-larut dalam kesedihan atau menikmati yang nyata hari ini.

Hari ini yang benar-benar kamu rasakan, waktu yang kamu gunakan, kebaikan yang kamu lakukan. Satu prinsip yang selalu aku tanamkan dalam pikiran yaitu

“ tidak akan ada kabar baru  dari masa lalu, dan tidak ada kabar pasti dari masa depan “ .

Pengharapan

Berharap  juga merupakan hal mau ga mau harus juga dibangun dalam diri, Aristoteles dalam tulisannya “harapan adalam mimpi dari seorang yang terjaga”

Menurut ku mimpi adalah angan saat kita tidak sadar, saat kita tertidur. Banyak orang berkata mimpi hanyalah bunga tidur. Namun tanpa mimpi, hidup tidak akan berwarna. Sementara harapan adalah keinginan saat kita sadar. Saat seseorang berharap, ia akan bekerja keras untuk menggapainya.

 Bagaimana dengan orang yang kecewa atas pengharapan ?

Kekecewaan terjadi ketika seseorang terlalu berharap, terlalu bermimpi. Namun apakah itu salah? Tentu tidak. Karena setiap orang berhak memiliki mimpi dan harapan. Ketika mimpi dan harapan datang ke hidup kita, bagaikan sebuah keinginan yang tak bisa dipendam, bagaikan sebuah bayangan yang selalu datang dan bagaikan sebuah janji yang harus ditepati.

Namun, jika seseorang memiliki harapan dalam hidupnya tetapi ia tidak ingin berusaha untuk menggapainya, itu sama saja ia sedang bermimpi dan enggan terbangun dari mimpinya.

Mimpi dan harapan adalah bagian dari langkah manusia. Mimpi hadir untuk membuat harapan, dan harapan hadir untuk membuat kenyataan.

Banyak orang, mampu bermimpi dan berharap tapi belum bisa mewujudkannya. Karena ketika mimpi dan harapan itu hadir, ia mungkin belum siap untuk menjadikannya sebuah kenyataan.

Resiko dan berharap ya di kecewakan , kalo berlebihan dalam berharap. Kamu yang ambis akan pengharapan tidak ada salahnya, berarti kamu yakin jika kekecewaan juga siap hadir dalam harapan tersebut.

Resiko mencintai juga begitukan, terlalu mencintai nanti bisa saja terluka,bisa saja patah hati, terlalu mecintai namun effort yang diberikan tidak sebanding yang didapatkan juga menghasilkan luka dalam .

Boleh berharap asal jangan berlebihan, dan kendatipun  juga berlebihan dalam berharap, ingat  asal kamu siap juga diterpa kekecewaan mendalam .

Aku ingat pemikir gila dari seorang bob sadino , pengusaha yang realisme . dalam bukunya dia pernah menulis “"Saya bisnis cari rugi, ketika rugi saya semangat, dan jika untung bertambah rasa syukur saya."

Artinya Ketika berharap sekalipun dia mengharapkan kekecewaan itu pasti adanya , sembari dia menjalani proses usaha dan pengharapan dia membentengi pikirannya dengan “saya nyari rugi saja, kalo saya rugi tidak kecewa, ketika untung bersyukur” .

kehidupan penuh misteri, banyak anomali, ngerasa fomo, insecurity, sunyi dan kesepian, rasa alami yang semesta siapkan.

Hari-hari yang sulit kamu jalani adalah warna warni kehidupan, bener dong, kadang sibuk memikirkan nikmatnya saja, positifnya saja, sesekali sikap berpikir gila bob sadino boleh juga kita terapkan . banyak hal yang diluar kendali kita, masalah dari luar, omongan orang lain, sikap kurang mengenakan , dan lain sebagainya . kalo kata radit “ kita hanya punya dua tangan, kita tidak bisa menutupi semua mulut orang lain diluar sana, yang bisa kita lakukan yaitu menutup kedua telinga kita sendiri “ .

 Sebagai pengagum jalaludin rumi saya ingin menulis syairnya sedikit

kamu harus hidup dalam cinta, karena orang mati tidak bisa berbuat apa-apa. Siapa yang hidup? Dia yang lahir dari Cinta

  

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadtember

  aku merayu tubuhku  agar patuh segera pulang kepada doa - doa panjang  aku merayu tuhan untuk tetap mengelus tulang - belulangku hingga patah sampai kembali ke tanah.  doa tengah malam jangan menjauh meski bohong bolong ompong tak ada yang lebih sialan dari hiruk - pikuk dunia selain hilangnya doa - doa dan keyakinan yang kabur entah ke mana. tubuh tabah menengadah untuk teriakan paling sunyi  aku menjadi rimpuh dan mandi air tubuhku  soal segala rimpang yang tak rampung - rampung hening membuat malam semakin basah tumpah ruah riuh  oleh doa - doa yang sakit yang tak bisa lebih panjang dari isak sudah  telan sajalah !  dunia sudah sialan ingin mengumpat tetapi takut doa ditolak. Rasanya seperti ingin menyerah saja.

Literasi Psikologi

  Memaksakan diri menjadi baik. Sebagian orang mempunyai prinsip bahwa sumber kebahagiaan mereka adalah bersikap baik dan memberikan kesenangan kepada orang lain. Namun,kebanyakan ketika mereka ingin memberikan kesan yang terbaik akhirnya menjadi sebuah tuntutan,biasanya dalam dunia psikologi dikenal dengan  good girl syndrome . Sebuah keadaan justru merenggut kebahagiaan. Sebelum membahas lebih jauh,beberapa hari yang lalu saya membuka buku-buku psikolgi, Dulu saya pernah bediskusi dengan teman berasal dari jurusan psikologi. Diantara pembahasan yang manurutku menarik adalah  good girl syndrome . Ketika kecil dulu,sering kali kita dinasehati oleh orang tua,guru,atau orang yang lebih tua dari kita agar kita menjadi anak yang baik. Kebanyakan orang tua juga memiliki harapan yang sama terhadap anaknya, selalu disiplin, rajin, sopan santun, dan menghargai orang lain. Memang betul,tidak ada salah dengan hal ini, pada dasarnya semua orang tua pasti mengharapkan...