Langsung ke konten utama

keluh

  Dewasa ini aku belajar, bahwa kesunyian sangatlah keras. Memekakkan, mungkin ayahku menghabiskan seumur hidupnya untuk menghindari kesunyian. Saat berada dikesunyian, aku sulit untuk sadar dan tenang. Dalam kesenyapan dinihari, menempuh lampu yang lelap terlena. Dalam pelukan cahaya purnama, dalam pertarungan hidup yang sengit.   Entah dititik mana semua terlihat sempurna, di tempat mana hati hening dan menikmatinya. Diujung jalan mana semua akan terasa begitu sederhana, hari-hari yang sulit, malam-malam yang rumit. Aku berjalan sendiri, tunduk akan takdir, aku menerima semuanya dengan senang hati, pasrah, lelah, berusaha untuk tidak putus asa. Aku manusia lemah, perjalanan yang jauh, tangisan yang sesak, dalam sunyi semuanya terdengar jelas. Waktu yang cepat berlalu, semua terasa menua, berbeda dan berubah. Ya... dunia tetap berlanjut, semesta terus menari, hari-hari akan berlalu seperti biasanya. Hanya perasaan dan kenangan yang tersisa, entah perasaan itu ...

Sejarah Filsafat on going

 

Filsafat sejarah dari ajid thohir dan Ahmad Sahidin.

 

 

Filsafat sejarah sering kali dipahami sebagai sesuatu yang rumit atau abstrak, karena bukan lagi bicara sejarah sebagai narasi atau deskripsi, tetapi lebih mengarah pada dimensi nalar argumentasi tentang dunia kesejarahan. Namun pada intinya akan selalu membicarakan tentang tiga hal yang tidak bisa dipisahkan , yakni pergulatan, dinamika antara manusia dalam ruang dan waktunya.

Ketiganya (manusia, ruang , dan waktu) merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam kajian pemikiran filsafat sejarah maupun ilmu sejarah.

Ruang bisa dipahami sebagai tempat atau lokasi dari sebuah peristiwa maupun cerita sejarah, ia memiliki peran yang sangat kuat dalam membentuk, menimbulkan dan memicu aktivitas manusia. Waktu adalah saat, situasi dan kronologi yang menegaskan kapan dinamika terjadinya atau saat peristiwa sejarahnya terjadi. Adapun tempat relatif akan mengalami kesamaan , meskipun oleh perubahan waktu tempatnya juga sering kali mengalami beberapa perubahan bentuk dan sebagainya.

Manusia dalam sejarah.

Manusia selalu dilihat sebagai makhluk multidimensi : satu sisi sebagai makhluk individual dan di sisi lain sebagai makhluk sosial, dan dalam dimensi yang sama ia juga sebagai makhluk biologis dan makhluk spritual . seluruh potensi yang kompleks ini , secara tidak langsung sangat memungkinkan terjadinya gerak sejarah yang dinamis, baik secara pribadi dalam konteks psiologis, maupun dengan kepentingan orang lain dalam konteks sebagai makhluk sosial serta dengan tuhan dlam konteksnya sebagai makhluk spritual.

Apabila dikaji secara sistematis, maka akan tampak struktur-struktur yang menaunginya, dan itulah sejarah sebagai sebuah sistem .

Sebenarnya identitas struktural ini selalu digarisbawahi oleh  sejarawan besar. Mereka menunjukkan bahwa manusia mempunyai sejarah karena manusia mempunyai kodrat dan karakter.

Itulah pendirian para sejarawan Renains, seperti marchiavelli, dam banyak didukung oleh para sejarawan modern hari ini.

Apa yang disebut dengan “kesadaran historis” adalah hasil dari peradaban manusia modern yang gagasan awalnya telah dikembangkan pada abad ke-14 Masehi oleh Ibn Khaldun dalam kitab al-muqaddimah dari magnum opus karya berjudul Tarikh al-ibar wa diwan al-mubtada wa al-khabar dengan pendekatan filsafat sejarah yang relatif baru, yakni mencari aspek-aspek terdalam dari setiap fenomena sejarah manusia. Sebelum tampil para tokoh sejarawan yunani, kesadaran itu belum muncul. Bahkan para pemikir yunani belum mampu mengajuka analisis filsafat yang bercorak khas pemikiran historis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadtember

  aku merayu tubuhku  agar patuh segera pulang kepada doa - doa panjang  aku merayu tuhan untuk tetap mengelus tulang - belulangku hingga patah sampai kembali ke tanah.  doa tengah malam jangan menjauh meski bohong bolong ompong tak ada yang lebih sialan dari hiruk - pikuk dunia selain hilangnya doa - doa dan keyakinan yang kabur entah ke mana. tubuh tabah menengadah untuk teriakan paling sunyi  aku menjadi rimpuh dan mandi air tubuhku  soal segala rimpang yang tak rampung - rampung hening membuat malam semakin basah tumpah ruah riuh  oleh doa - doa yang sakit yang tak bisa lebih panjang dari isak sudah  telan sajalah !  dunia sudah sialan ingin mengumpat tetapi takut doa ditolak. Rasanya seperti ingin menyerah saja.

Penyair bukan Penyiar

  Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra." – imam Al Ghazali Aku senang menulis baik itu dicatatan android, motivasi,puisi,nasehat, yang memang aku berikan untuk diriku sendiri. Tidak ada salahnya kalo catatan itu aku tuangkan diblog pribadi . ada kepuasan tersendiri jika tulisan ku mampu menusuk ke semua hati dan kepala yang membacanya . kata imam ghazali dalam tulisannya “jika kamu bukan anak raja dan anak ulama, maka menulislah “ Menulis bisa dimana saja, kapan kamu mau , dan apa yang saja yang kamu tulis.   Sedikit catatan dari keresahan dari aku kali ini. Penyair   bukan Penyiar . Penyiar kurang   percaya sama suara sendiri, bukan ga pd sih, itu hanya alasan ku saja. Penyair juga bukan, apa ya ? syaratnya jadi penyair , sulit bukan berarti tidak mungkin, siapapun bisa jadi apapun . Penting atau tidak.   menjadi tidak penting jika didasari oleh kesadaran bahwa menulis...

Literasi Psikologi

  Memaksakan diri menjadi baik. Sebagian orang mempunyai prinsip bahwa sumber kebahagiaan mereka adalah bersikap baik dan memberikan kesenangan kepada orang lain. Namun,kebanyakan ketika mereka ingin memberikan kesan yang terbaik akhirnya menjadi sebuah tuntutan,biasanya dalam dunia psikologi dikenal dengan  good girl syndrome . Sebuah keadaan justru merenggut kebahagiaan. Sebelum membahas lebih jauh,beberapa hari yang lalu saya membuka buku-buku psikolgi, Dulu saya pernah bediskusi dengan teman berasal dari jurusan psikologi. Diantara pembahasan yang manurutku menarik adalah  good girl syndrome . Ketika kecil dulu,sering kali kita dinasehati oleh orang tua,guru,atau orang yang lebih tua dari kita agar kita menjadi anak yang baik. Kebanyakan orang tua juga memiliki harapan yang sama terhadap anaknya, selalu disiplin, rajin, sopan santun, dan menghargai orang lain. Memang betul,tidak ada salah dengan hal ini, pada dasarnya semua orang tua pasti mengharapkan...