24 juli 1981 indonesia
kehilangan seorang pahlawan besar,tokoh karismatik yang dikenal sebagai
Ulama,Pujangga,dan Negarawan.
Di sumatera barat telah banyak melahirkan budayawan,pemikir sastrawan dan ulama, di salah satu sudut minangkabau telah lahir seorang tokoh yang menjalani peran tersebut.
Ia bukan hanya memainkan peran sebagai ulama tapi juga sebagai pahlawan dengan sejumblah jasa, tepatnya 17 februari 1908, dunia mengenalnya dengan panggilan Buya Hamka.
Buya adalah panggilan
bagi orang minangkabau, yang berasal dari kata Abi dalam bahasa arab,sementara
Hamka merupakan singkatan dari nama panjangnya Haji Abdul Malik Karim Amrulloh.
Bagi Indonesia Buya Hamka bukanlah ulama biasa,tak kurang dari 130 judul buku yang ia tulis telah menginspirasi jutaan jiwa.
Goresan pena buya hamka bukan hanya mempengaruhi
perkembangan islam tapi juga memberi imbas bagi kondisi politik Indonesia.
Harapan tinggi sang
ayah membuat abdul malik menjadi anak yang manja,hingga kenakalan dan peristiwa
terjadi di masa kecilnya.
Pada saat usia beliau 13 tahun orang tuanya berpisah,yang merupakan masalah rumah tangga ayah dan ibu buya hamka,permasalahan ini tentu membuat hantaman yang hebat pada jiwanya.
Kalau dulu beliau nakal karena manja sekarang dia betul-betul nakal
karena tidak menyukai perpisahan.
Ayahnya mendengar kabar anaknya nakal,sebagai seorang ulama besar tentu merasa malu.
Dan tak lama
setelah itu ayah menjumpai buya hamka dengan perasaan memendam kemarahan dari
padang panjang,dan langsung memarahi si malik,panggilan kecil beliau.
Seketika malik langsung berpikir,jikalau ayahnya tak sayang padanya,berlari menuju tepian danau,dan berpikir”nakal atau menjadi ulama”.
Karena ayahnya mengatakan,aku
tidak ingin engkau nakal,aku ingin engkau menjadi ulama,dan akhirnya dia
memutuskan dirinya untuk menjadi ulama.
Akhirnya malik mulai meninggalkan kampung halaman,dan mengikuti pamannya ke tanah jawa,tidak ada pendidikan formal yang iya keyam disana,sedikit demi sedikit.
Malik menjadi
ulama secara otodidak,hingga kemanapun pamannya pergi si malik selalu
mengikutinya hingga berumur 16 tahun, si malik yang awalnya merupakan anak
nakal,mata yang tajam mulailah melembut hatinya.
Banyak pelajaran yang ia ikuti selama di tanah jawa,mendengarkan uraian politik dan penjajahan belahan dari oemar said cokrominoto.
Belajar agama kepada K.H.Fakhruddin
,belajar tafsir kepada Ki bagoes hadikoesoemo,dan belajar ilmu sosial kepada
Suryopranoto,mereka semua tokoh ulama jawa.
Seolah tak pernah puas mereguk ilmu,abdul malik belajar dipulau jawa,sumatera,Malaysia,hingga ke tanah suci makkah almukarromah.
Ia menunuaikan ibadah haji pada usia 19 tahun,2 tahun setelah pulang ibadah haji,abdul malik menikahi siti binti endah sutan,dan mereka pun dikarunia 10 orang anak.
Salah satunya adalah prof,aliya hamka putri
buya hamka,yang mekanjutkan peran sang ayah menjadi pengajar.
Anaknya menyebutkan”buya hamka itukan orang otodidak,jadi beliau tidak tau teori-teori sekarang,teori pendidikan dan lainya,yang dia tahu hanyalah dari pengalaman.
Kemudian dihubungkan dengan agama yang dia pelajari,dia mengarahkan
kita segala perkara kembali kepada agama”. Ujar aliya hamka anak buya hamka.
Meskipun tidak pernah
lulus disekolah formal,semangat abdul malik untuk menulis sungguh
tinggi,sebagai sastrawan beberapa karangan seperti , tenggelamnya kapal van der
wijk, hingga dibawah lindungan ka’bah membuat namanya kian dikenal.
Kemampuan ini
dimanfaatlkan abdul malik untuk melawan penjajah,perlahan tapi pasti abdul
malik membangun reputasinya sebagai penulis,dalam setiap karangan bukunya
sering kali beliau menitipkan pesan penuh makna.
Beliau juga mempunyai
terbitan majalah kala itu yaitu Pedoman Masyarakat,disana karangan tadi
bersambung,dan namanya sebagai penulis mulai berubah,hj abdul malik nama
dia,karim ayahnya,amrulloh kakenya,(HAMKA)
Jika adik memakan
pinang,makanlah dengan sirih hijau
Jika adik datang ke
minang,jangan lupa singgah ke maninjau.
Demikianlah sepenggal pantun yang di tulis mantan presiden soekarno,saat ia mengunjungi tanah kelahiran buya hamka,bukan karena keindahan maninjau.
Tapi juga kedalamaan
pemikiran buya hamka membuat soekarno kagum,hingga merek berteman dengan sangat
baik.
Namun hubungan
pertemanan mereka tidak berlangsung lama,1955 pemilihan umum pertama,Soekarno
mulai tidak menyukai Amerika Serikat.
Diwaktu itu komunis
nomor dua dalam pemilihan umum,Soekarno akhirnya pergi ke
eropa,amerika,Singapore,uni soviet tiongkok,dan pulang Jakarta, dan mengambil
kesimpulan hanya orang Komunislah yang mampu mengalahkan Amerika.
Akhirnya didekatinya
komunis,sehingga istana itu dipenuhi orang-orang komunis
Melihat kondisi istana banyak di penuhi orang komunis,buya hamka marah,dan mendatangi soekarno "kenapa dibiarkan orang-orang yang tidak beragama ini ada dinusantara"?, Soekarno diam dan buya hamka kembali ke kediamannya.
Majalah panji
masyarakat sempat diblok pemerintahan Soekarno karena memuat tulisan Bung Hatta
yang berjudul Demokrasi Kita yang berisikan keritikan tajam atas demokrasi
terpimpin Soekarno.
Puncak perselisihan buya hamka dan Soekarno saat konfrontasi Malaysia jatuh 1962. Karena memiliki ikatan cukup erat dengan Malaysia buya hamka menjadi geram dan tak tinggal diam.
Secara aktif dia berceramah di masjid,radio dan televise mengenai
bahayanya komunis di Indonesia,buyahamka dan beberapa tokoh ditangkap,proses
interogasi yang kejampun dirasakan buya hamka dan tokoh komunis lainnya.
Hingga mengalami sakit
beberapa hari dan dibawa ke rs persahabatan dijakarta,tak lama kemudian sehat,
dibawalah ke sukabumi dan dipenjara selama 2 tahun 4 bulan tanpa pengadilan.
Dalam masa tahanannya
, buya hamka menyelesaikan karya ilmiah terbesarnya yaitu tafsir Al-Azhar,nama
Al-azhar disematkan buya hamka untuk mengingat nama masjid tempat biasa dia
berceramah dijakarta,menjagi pendakwah aktif disana.
Tahun 1965-1966
kekuatan komunis berangsur-angsur dilumpuhkan dari bumi Indonesia,buya hamka
dibebaskan pada masa 1967,karena merasa kondisi belum cukup aman,buya hamka
hijrah ke Malaysia.
Sepulangnya dari
Indonesia buya Hamka mendirikan MUI(Majelis Ulama Indonesia).
Melalui MUI Buya hamka berusaha menegakkan akidah-akidah islam di Indonesia.
Dengan agama-agama
lain buya hamka juga menjalin hubungan yang sangat baik. Tahun 1977 presiden
ke-2 indonesia juga secara tidak langsung menyatakan Buya hamka juga sebagai
penasehat agama,dan juga mempersatukan agama-agama lainnya.
1981 buya hamka sempat menghadiri konfrensi tingkat tinggi islam didunia di thaif,dalam rangka mencoba membuat perdamaian palestina dan Israel.
Dan ini juga merupakan perjalanan terakhir buya hamka dalam kiprah berdakwah. Sayangnya hasil dari konfrensi itu belum juga membuatkan hasil sesuai apa yang dia cita-citakan.
Buya hamka pulang
dan langsung jatuh sakit hingga koma dalam sepekan.
Menjelang subuh 22 Ramadhan
hari jumat 24 juli 1981 Buya Hamka wafat pada usia 73 tahun, kemudian keluar
surat kabar diberbagai kota besar dunia,Malaysia,Singapore,brunei,dan kota
besar lainnya.
Dan ratusan ribu orang
mendatangi Jakarta masjid Al-Azhar kebayoran baru,setelah shalat jumat
dilanjutkan shalat jenazah diantarkan ke pemakaman tanah kusir dekat pemakaman
bung hatta, 5 agama berbeda juga mendatangi makan buya hamka.
"riwayat lama tutup sudahlah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah ,apalah guna lama terharu"
Semoga kebaikan dan
jasa tokoh besar kita Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah. Selalu dikenang
dan di amalkan
Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh.
Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah.
Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita
dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang
kedua. -Buya
Hamka
Komentar
Posting Komentar