Langsung ke konten utama

keluh

  Dewasa ini aku belajar, bahwa kesunyian sangatlah keras. Memekakkan, mungkin ayahku menghabiskan seumur hidupnya untuk menghindari kesunyian. Saat berada dikesunyian, aku sulit untuk sadar dan tenang. Dalam kesenyapan dinihari, menempuh lampu yang lelap terlena. Dalam pelukan cahaya purnama, dalam pertarungan hidup yang sengit.   Entah dititik mana semua terlihat sempurna, di tempat mana hati hening dan menikmatinya. Diujung jalan mana semua akan terasa begitu sederhana, hari-hari yang sulit, malam-malam yang rumit. Aku berjalan sendiri, tunduk akan takdir, aku menerima semuanya dengan senang hati, pasrah, lelah, berusaha untuk tidak putus asa. Aku manusia lemah, perjalanan yang jauh, tangisan yang sesak, dalam sunyi semuanya terdengar jelas. Waktu yang cepat berlalu, semua terasa menua, berbeda dan berubah. Ya... dunia tetap berlanjut, semesta terus menari, hari-hari akan berlalu seperti biasanya. Hanya perasaan dan kenangan yang tersisa, entah perasaan itu ...

Sejarah singkat Mesjid Jami' Tanpa Paku

 


Sejarah singkat

 Mesjid Jami’ air tiris Kab. Kampar Provinsi Riau. Riau adalah daerah melayu yang memiliki ragam budaya yang sangat kental dengan nuansa islami,di daerah ini ditemukan beberapa peninggalan sejarah dan mempunyai nilai seni yang tinggi,juga menjadikan bukti peninggalan islam di masa lalu,salah satunya adalah masjid yang merupakan sarana peribadatan umat,sarana pendidikan,bahkan diskusi adat.

Sebelum Masjid jami’ ini didirikan, masyarakat disana terlebih dahulu membangun pasar pada tahun 1881,yang merupakan keSepakatan para tokoh ulama 22 kampung,karenanya untuk memudahkan dan juga menunjang perekonomian masyarakat Air tiris.

 Maka didirikanlah pasar terlebih dahulu. Selang beberapa tahun kemudian ada seseorang tokoh dan juga ulama yang bernama Engku Mudo Songkal keturunan tapanuli selatan , ibunya asli Kampar dan ayah berdarah batak,sekian lama menimba ilmu di Sumatera Barat kemudian pulang dan kembali ke kampung halaman ibunya yaitu ke Air tiris.

Ketika waktu zuhur tiba beliau melihat tidak ada masjid didaerah tersebut,melihat kondisi daerah sekitar tidak ada tempat untuk shalat, beliau mengajak tokoh-tokoh dan juga pemuka agama yang berada di Air tiris, yang biasa dikenal dengan istilah “Ninik Mamak Nan Dua Belas” yaitu para ninik-mamak dari berbagai suku yang berada didalam kampung tersebut. Akhirnya semua masyarakat sepakat dan siap bekerja sama.

 Datuk engku mudo songkal mendapatkan ide dengan mencontohkan masjid demak,dan semua masyarakat mulai begotong royong dan bekerja sama, inipun terjadi pada tahun 1901 dan selesai 1904,artinya butuh waktu 3 tahun membuat masjid jami’ tersebut. Yang unik dari masjid ini adalah masjid ini dibangun tanpa memerlukan biaya sepersen pun,murni dari kekayaan alam,dan kerja sama masyarakat Air tiris kala itu,dan juga yang menarik lagi masjid ini didirkan tanpa menggunakan paku , Alhamdulillah masjid ini kokoh dan berdiri indah hingga sekarang.

 Dan juga ketika banjir setiap tahunnya masjid ini aman dan selalu dilindungi dengan izin Allah subhanahu wata’ala,padahal jika dilihat ketika banjir,rumah warga terendam banjir namun tidak dengan masjid jami’ tersebut.

 Dan juga mungkin karena keikhlasan masyarakat mendirikan masjid ini penuh emosional dan rasa simpati yang tinggi untuk kemaslahatan umat islam di daerah air tiris tentunya.

Nama masjid jami’ sendiri di ambil dari bahasa arab yang artinya : masjid bersama, milik bersama,namun ada nama lain dari masjid ini yaitu Keramat Batuah. kenapa Keramat? Karena dulu ketika masa penjajahan Kolonial belanda mencoba membakar masjid tersebut,menyiraminya dengan minyak namun tetap tidak bisa dibakar.

Kemudian istilah Batuah,seperti cerita di atas bahwasanya setiap tahun daerah Kab.Kampar dilanda banjir,rumah warga setempat tenggelam karena banjir,bahkan warga setempat yakin air banjir tersebut seharusnya membanjiri masjid,ketika air sampai didepan pintu masjid air tersebut selalu menyosor kebawah mengalir deras kebawah masjid tanpa bisa memasuki masjid tersebut,dan ini kerap terjadi setiap tahunnya,qadarullah masjid jami’ tidak dimasuki air,justru kebanyakan masyarakat mengungsi ke masjid tersebut maka orang Kampar menyebutnya batuah.

Masjid ini juga merupakan harapan umat islam yang selalu dijaga kelestariannya,baik masyarakat setempat atau para wisatawan,dan tetap menjaga keberagaman daerah air tiris agar terus dirasakan dari generasi ke generasi nantinya.

 

Sumber : pengurus masjid jami’ Bpk. Amirudin khotib.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadtember

  aku merayu tubuhku  agar patuh segera pulang kepada doa - doa panjang  aku merayu tuhan untuk tetap mengelus tulang - belulangku hingga patah sampai kembali ke tanah.  doa tengah malam jangan menjauh meski bohong bolong ompong tak ada yang lebih sialan dari hiruk - pikuk dunia selain hilangnya doa - doa dan keyakinan yang kabur entah ke mana. tubuh tabah menengadah untuk teriakan paling sunyi  aku menjadi rimpuh dan mandi air tubuhku  soal segala rimpang yang tak rampung - rampung hening membuat malam semakin basah tumpah ruah riuh  oleh doa - doa yang sakit yang tak bisa lebih panjang dari isak sudah  telan sajalah !  dunia sudah sialan ingin mengumpat tetapi takut doa ditolak. Rasanya seperti ingin menyerah saja.

Penyair bukan Penyiar

  Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra." – imam Al Ghazali Aku senang menulis baik itu dicatatan android, motivasi,puisi,nasehat, yang memang aku berikan untuk diriku sendiri. Tidak ada salahnya kalo catatan itu aku tuangkan diblog pribadi . ada kepuasan tersendiri jika tulisan ku mampu menusuk ke semua hati dan kepala yang membacanya . kata imam ghazali dalam tulisannya “jika kamu bukan anak raja dan anak ulama, maka menulislah “ Menulis bisa dimana saja, kapan kamu mau , dan apa yang saja yang kamu tulis.   Sedikit catatan dari keresahan dari aku kali ini. Penyair   bukan Penyiar . Penyiar kurang   percaya sama suara sendiri, bukan ga pd sih, itu hanya alasan ku saja. Penyair juga bukan, apa ya ? syaratnya jadi penyair , sulit bukan berarti tidak mungkin, siapapun bisa jadi apapun . Penting atau tidak.   menjadi tidak penting jika didasari oleh kesadaran bahwa menulis...

Literasi Psikologi

  Memaksakan diri menjadi baik. Sebagian orang mempunyai prinsip bahwa sumber kebahagiaan mereka adalah bersikap baik dan memberikan kesenangan kepada orang lain. Namun,kebanyakan ketika mereka ingin memberikan kesan yang terbaik akhirnya menjadi sebuah tuntutan,biasanya dalam dunia psikologi dikenal dengan  good girl syndrome . Sebuah keadaan justru merenggut kebahagiaan. Sebelum membahas lebih jauh,beberapa hari yang lalu saya membuka buku-buku psikolgi, Dulu saya pernah bediskusi dengan teman berasal dari jurusan psikologi. Diantara pembahasan yang manurutku menarik adalah  good girl syndrome . Ketika kecil dulu,sering kali kita dinasehati oleh orang tua,guru,atau orang yang lebih tua dari kita agar kita menjadi anak yang baik. Kebanyakan orang tua juga memiliki harapan yang sama terhadap anaknya, selalu disiplin, rajin, sopan santun, dan menghargai orang lain. Memang betul,tidak ada salah dengan hal ini, pada dasarnya semua orang tua pasti mengharapkan...