Langsung ke konten utama

keluh

  Dewasa ini aku belajar, bahwa kesunyian sangatlah keras. Memekakkan, mungkin ayahku menghabiskan seumur hidupnya untuk menghindari kesunyian. Saat berada dikesunyian, aku sulit untuk sadar dan tenang. Dalam kesenyapan dinihari, menempuh lampu yang lelap terlena. Dalam pelukan cahaya purnama, dalam pertarungan hidup yang sengit.   Entah dititik mana semua terlihat sempurna, di tempat mana hati hening dan menikmatinya. Diujung jalan mana semua akan terasa begitu sederhana, hari-hari yang sulit, malam-malam yang rumit. Aku berjalan sendiri, tunduk akan takdir, aku menerima semuanya dengan senang hati, pasrah, lelah, berusaha untuk tidak putus asa. Aku manusia lemah, perjalanan yang jauh, tangisan yang sesak, dalam sunyi semuanya terdengar jelas. Waktu yang cepat berlalu, semua terasa menua, berbeda dan berubah. Ya... dunia tetap berlanjut, semesta terus menari, hari-hari akan berlalu seperti biasanya. Hanya perasaan dan kenangan yang tersisa, entah perasaan itu ...

Filsafat K.H. Ahmad Dahlan

 


K.H. Ahmad Dahlan)

Ngaji Filsafat 256 : K.H. Ahmad Dahlan – Pendidikan

Edisi : Filsafat Pendidikan

Narasumber : Dr. Fahruddin Faiz,M.Ag

Peresume : Wildan Salsabila Lubis

K.H.Ahmad Dahlan : Pendidikan

 

“Kebenaran dari siapapun harus tetap kita terima, kalo itu kebenaran.“

K.H. Ahmad Dahlan adalah seorang pendiri organisasi keagamaan yakni Muhammadiyah. Dari sisi silsilah beliau adalah keturunan ke 12 Maulana Malik Ibrahim, 2 kali berguru ke makkah. Seorang pendidik, wirausahaan, seniman, suka permainan olahraga, berdakwah sambil touring dan berdagang ciri khasnya.

Kegelisahaan K.H.Ahmad Dahlan Terhadap Umat Islam Dizaman Jajahan :

Umat islam di masa itu memiliki teologi pasrah, mental fatalistik ialah mudah menyerah dengan dunia nyata atau keadaan, lalu mencari solusi dengan keyakinan supranatural seperti tahayul, bidah, khurofat dll.

Contohnya : -orang belanda sakit periksa dan berobat ke dokter.

- orang pribumi sakit pergi ke dukun, mencari kekuatan supranatural yang mengganggunya.

Menurut K.H.Ahmad Dahlan ini disebabkan oleh kurangnya ilmu dan solusinya adalah Pendidikan.

Ada asumsi yang harus di pahami dengan cerdas, rasa ketidaksukaan terhadap belanda harus kita filter, memang sikap penjajahan sangatlah tidak baik tapi ada hal baik yang dapat kita ambil.

Menurut K.H.Ahmad Dahlan ada bagian-bagian tertentu yang dapat kita tiru misalnya pendidikan melalui sekolahan, itu lebih cepat dan efektif dalam mencari dan menerima ilmu.

Gagasan-Gagasan K.H.Ahmad Dahlan, Tujuh Falsafah Ajaran :

Kita manusia ini, hidup di dunia hanya sekali, untuk bertaruh: sesudah mati, akan mendapat kebahagiaankah atau kesengsaraan? 

Dan ulama-ulama itu dalam kebingungan, kecuali mereka yang beramal. Dan mereka yang beramalpun semuanya dalam kekhawatiran, kecuali mereka yang ikhlas atau bersih.

Artinya : Ilmu tanpa amal melahirkan kebingungan dan keduanya tanpa ke ikhlasan tiada artinya. Kunci kebahagiaan dunia dan akhirat adalah Ilmu, Amal dan Ikhlas.

Kebanyakan diantara manusia berwatak angkuh dan takabur, mereka mengambil keputusan sendiri-sendiri. Merasa egois dan selalu merasa bisa sendiri.

Manusia itu kalau mengerjakan apapun sekali, dua kali, berulang-ulang, maka kemudian jadi biasa. Kalau sudah menjadi kesenangan yang dicintai, maka kebiasaan yang dicintai sukar untuk dirubah. 

Sudah menjadi tabiat, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan yang telah diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau itiqad, perasaan kehendak maupun amal perbuatan. 

Kalau ada yang akan merubah, mereka akan sanggup membelanya dengan mengorbankan jiwa raga.demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimiliki adalah benar.

Artinya : Kita harus mampu membuka diri, tetap kritis mana tau ada yang lebih baik atau benar karena manusia di tuntun oleh kecendrungan jiwanya yang dibentuk oleh apa yang biasa dikerjakan.

“Adakah engkau menyangka, bahwasanya kebanyakan manusia suka mendengarkan atau memiki-mikir mencari lmu yang benar?” (Al Furqon: 44)

Al Qur’an mengatakan manusia akan lebih sesat daripada binatang jika mempertuhankan hasrat atau hawa nafsunya saja.

“Manusia tidak menuruti, tidak memperdulikan sesuatu yang sudah terang bagi dirinya. Artinya, diri sendiri, pikiran sendiri, sudah mengatakan itu benar, tetapi ia tidak mau menuruti kebenaran itu karena takut kepada kesukaran, takut berat dan macam-macam yang dikhawatirkan, karena nafsu dan hatinya sudah terlanjur rusak, berpenyakit akhlaq, hanyut dan tertarik oleh kebiasaan buruk.”

“Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat islam dalam kebenaran. Malah pemimpin-pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yg bodoh-bodoh dan lemah.”

“Pelajaran terbagi dua bagian : 1. Belajar ilmu (pengetahuan dan teori) 2. Belajar amal (mengerjakan, memperaktikkan). Semua pelajaran harus sedikit-sedikit, setingkat demi setingkat, demikan pula dalam belajar amal, harus dengan cara bertingkat. Kalau setingkat saja belum dapat mengerjakan, tidak perlu ditambah.”

Filsafat Pendidikan K.H.Ahamad Dahlan : “Dadiho kijahi sing kemadjoen, adja kesel anggonmu njamboet gawe kanggo moehammadijah.”

Kalimat ini memiliki tiga makna :

·         Keshalehan

·         Kemajuan keilmuan (‘alim)

·         Pengabdian (‘amil)

Mengabdikan ilmu dengan dasar kemajuan dengan basis kekiayian. Kunci pendidikan adalah dilandasi dengan kesholehan, akhlak yang baik, kemudian penguasaan keilmuan, disitulah lahir kemajuan, setelah itu pengabdian.

Pendidikan Versi K.H.Ahmad Dahlan adalah :

“Ulama Intelek” (ulama yang memiliki wawansan keilmuan yang luas ) atau “Intelek Ulama” (ilmuan yang mempunyai wawasan keislaman yang memadai) keduanya sangat penting.

Memadukan dua sistem pendidikan yang berlaku waktu itu (seperti system sekolah belanda yaitu pelajaran umum) dan sistem pesantren. 

Keduanya sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Sekolah umum ditambahkan pelajaran agama, dan sekolah agama atau madrasah ditambahkan pelajaran umum.

Jadi, cita-citanya K.H.Ahmad Dahlan adalah Pendidikan Integral, ialah pendidikan antara umum dan agama saling berkaitan.

K.H.Ahmad Dahlan juga sangat mendukung pendidikan untuk kaum perempuan agar menjadi pribadi yang mandiri, dan kuat. Seperti menjadi seorang dokter dan bidang lainnya.

Materi Pendidikan Menurut K.H.Ahmad Dahlan Harus Mencakup 3 Wilayah :

Pendidikan Moral, akhlak sebagai usaha menanamkan karakter manusia yang baik berdasarkan Al qur’an dan As sunnah.

Pendidikan Individu, sebagai bentuk professional atau ahli dalam bidang keilmuannya.

Pendidikan Kemasyarakatan, ialah bagaimana membawa efek ilmu, manfaat, kontribusi positif bagi masyarakat tersebut sesuai dengan tingkat kepahaman masyarakat.

Metode Pendidikan K.H.Ahmad Dahlan :

Metode Kontekstual, yaitu menjelaskan materi dengan dalam, menambahkan referensi pendukung yang lain dan menjelaskan relevansinya dengan keadaan pada saat itu.

Metode ‘Amal Ilmiah, ialah mengajar dengan melihat situasi konkrit yang terjadi pada saat itu. Seperti pengajaran pada surat Al Ma’un.

Metode Dialog, ialah mengajar yang dimulai dengan materi yang ingin di bahas oleh siswa. Diikuti tanya jawab, atau dialog antar guru dan siswa.

Etos Guru dan Etos Murid

·         Etos guru adalah kesediaan untuk memberikan ilmu dan teladan yang baik.

·         Etos murid adalah kesediaan untuk selalu terbuka agar mau dan menerima atau bisa mengakui dan belajar pada kebaikan orang lain.

 Orang Islam sejati adalah yang tetap berdiri pada tempat yang benar meskipun dunia dalam keadaan kacau. -Ahmad Dahlan

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadtember

  aku merayu tubuhku  agar patuh segera pulang kepada doa - doa panjang  aku merayu tuhan untuk tetap mengelus tulang - belulangku hingga patah sampai kembali ke tanah.  doa tengah malam jangan menjauh meski bohong bolong ompong tak ada yang lebih sialan dari hiruk - pikuk dunia selain hilangnya doa - doa dan keyakinan yang kabur entah ke mana. tubuh tabah menengadah untuk teriakan paling sunyi  aku menjadi rimpuh dan mandi air tubuhku  soal segala rimpang yang tak rampung - rampung hening membuat malam semakin basah tumpah ruah riuh  oleh doa - doa yang sakit yang tak bisa lebih panjang dari isak sudah  telan sajalah !  dunia sudah sialan ingin mengumpat tetapi takut doa ditolak. Rasanya seperti ingin menyerah saja.

Penyair bukan Penyiar

  Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra." – imam Al Ghazali Aku senang menulis baik itu dicatatan android, motivasi,puisi,nasehat, yang memang aku berikan untuk diriku sendiri. Tidak ada salahnya kalo catatan itu aku tuangkan diblog pribadi . ada kepuasan tersendiri jika tulisan ku mampu menusuk ke semua hati dan kepala yang membacanya . kata imam ghazali dalam tulisannya “jika kamu bukan anak raja dan anak ulama, maka menulislah “ Menulis bisa dimana saja, kapan kamu mau , dan apa yang saja yang kamu tulis.   Sedikit catatan dari keresahan dari aku kali ini. Penyair   bukan Penyiar . Penyiar kurang   percaya sama suara sendiri, bukan ga pd sih, itu hanya alasan ku saja. Penyair juga bukan, apa ya ? syaratnya jadi penyair , sulit bukan berarti tidak mungkin, siapapun bisa jadi apapun . Penting atau tidak.   menjadi tidak penting jika didasari oleh kesadaran bahwa menulis...

Literasi Psikologi

  Memaksakan diri menjadi baik. Sebagian orang mempunyai prinsip bahwa sumber kebahagiaan mereka adalah bersikap baik dan memberikan kesenangan kepada orang lain. Namun,kebanyakan ketika mereka ingin memberikan kesan yang terbaik akhirnya menjadi sebuah tuntutan,biasanya dalam dunia psikologi dikenal dengan  good girl syndrome . Sebuah keadaan justru merenggut kebahagiaan. Sebelum membahas lebih jauh,beberapa hari yang lalu saya membuka buku-buku psikolgi, Dulu saya pernah bediskusi dengan teman berasal dari jurusan psikologi. Diantara pembahasan yang manurutku menarik adalah  good girl syndrome . Ketika kecil dulu,sering kali kita dinasehati oleh orang tua,guru,atau orang yang lebih tua dari kita agar kita menjadi anak yang baik. Kebanyakan orang tua juga memiliki harapan yang sama terhadap anaknya, selalu disiplin, rajin, sopan santun, dan menghargai orang lain. Memang betul,tidak ada salah dengan hal ini, pada dasarnya semua orang tua pasti mengharapkan...