Langsung ke konten utama

keluh

  Dewasa ini aku belajar, bahwa kesunyian sangatlah keras. Memekakkan, mungkin ayahku menghabiskan seumur hidupnya untuk menghindari kesunyian. Saat berada dikesunyian, aku sulit untuk sadar dan tenang. Dalam kesenyapan dinihari, menempuh lampu yang lelap terlena. Dalam pelukan cahaya purnama, dalam pertarungan hidup yang sengit.   Entah dititik mana semua terlihat sempurna, di tempat mana hati hening dan menikmatinya. Diujung jalan mana semua akan terasa begitu sederhana, hari-hari yang sulit, malam-malam yang rumit. Aku berjalan sendiri, tunduk akan takdir, aku menerima semuanya dengan senang hati, pasrah, lelah, berusaha untuk tidak putus asa. Aku manusia lemah, perjalanan yang jauh, tangisan yang sesak, dalam sunyi semuanya terdengar jelas. Waktu yang cepat berlalu, semua terasa menua, berbeda dan berubah. Ya... dunia tetap berlanjut, semesta terus menari, hari-hari akan berlalu seperti biasanya. Hanya perasaan dan kenangan yang tersisa, entah perasaan itu ...

Surga yang terasa

 


Seorang ibu tidak pernah memintamu untuk meletakkan dunia ditangannya, namun tutur kata yang halus, perangai yang santun, perilaku yang bertanggung jawab dari seorang anak adalah kebahagiaan seorang ibu.

Doa ibu ku lebih luas dari pada langit, dimanapun aku berada , aku berteduh dibawahnya.

Sedari awal jauh dari ibu, sangat merindu

Hari yang lelah, malam yang panjang, ingat wajahmu saja ibu aku merasakan ketenangan.

Hari kian berganti, pagar depan rumah mulai lapuk, al-quran diatas lemari mulai usang.

Diam-diam kulihat wajahmu , ada sedikit sesak, tatapanku, aku diam kemudian menangis

Sudah tua ya ibu, sudah sering sakit kepala, nafsu makan juga makin berkurang.

Kalo ditanya kabar ketika kita jauh ibu pasti jawabnya sehat.

Ibu pasti pura-pura kuat kan, ibu pura-pura tersenyum kan.  aduh… aku menangis .

Ibu aku tumbuh dewasa, aku kuat dan aku pasti bisa melalui semuanya.

Ibu aku rindu , ibu tidak mungkin membaca tulisan ku ini, dan ibu juga tidak tau kan aku sering menangis akhir-akhir ini .

Tapi tuhan pasti tau isi hatiku, doa-doa panjang setiap waktu untuk ibu.

Ibu, dunia makin kejam, kadang aku kuat, kadang aku rapuh.

Ibu, kenapa orang-orang sering menyakitiku. Menurutku, aku sering berbuat baik, lisanku selalu dijaga, sikapku sudah ku anggap cukup dewasa, tapi kenapa ya ibu, manusia selalu menjahatiku, heum ibu aku menangis lagi .

Ibu, maaf ya aku cengeng sekarang, aku tidak selalu mengeluh kok ibu, tapi tetap saja , aku mudah rapuh.

Surgaku , ibuku, pelukku dalam doa, udara malam ini membawa rindu-rindu yang kubisikkan, menutup mata mengingat senyummu . tidak tau kenapa, hatiku sejak saja melakukannya.

Semua rasa yang ada di dada sedang bergemuruh, bergejolak, mencoba untuk memilih kata untuk menceritakan rasa , tapi rasanya kata terlalu miskin untuk mewakili rasa.

 

Tak pernah kuharap ibu cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin ibu lelah dalam usia Selalu kuharapkan ibu terus bersamaku


Dengan cinta berikan petuahmu Mataku. Batu yang jatuh ke lubuk mabuk
Dipeluk dingin
hening merayap tebing

Menadah senyap dasar
dari situ aku ingin bergemuruh
berkabar
mengaliri jejak yang tertinggal

Mataku. kembar sepasang
direnggut arus tangis
dimabuk peluk hayal
memecah diam rindu mendalam.

Bu, mataku boleh jauh dasar hayal , tapi wajah ketika ibu senyum
jadi penyejuk hatiku
penawar luka agar tak dalam

-Wildan salsabila lubis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadtember

  aku merayu tubuhku  agar patuh segera pulang kepada doa - doa panjang  aku merayu tuhan untuk tetap mengelus tulang - belulangku hingga patah sampai kembali ke tanah.  doa tengah malam jangan menjauh meski bohong bolong ompong tak ada yang lebih sialan dari hiruk - pikuk dunia selain hilangnya doa - doa dan keyakinan yang kabur entah ke mana. tubuh tabah menengadah untuk teriakan paling sunyi  aku menjadi rimpuh dan mandi air tubuhku  soal segala rimpang yang tak rampung - rampung hening membuat malam semakin basah tumpah ruah riuh  oleh doa - doa yang sakit yang tak bisa lebih panjang dari isak sudah  telan sajalah !  dunia sudah sialan ingin mengumpat tetapi takut doa ditolak. Rasanya seperti ingin menyerah saja.

Penyair bukan Penyiar

  Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra." – imam Al Ghazali Aku senang menulis baik itu dicatatan android, motivasi,puisi,nasehat, yang memang aku berikan untuk diriku sendiri. Tidak ada salahnya kalo catatan itu aku tuangkan diblog pribadi . ada kepuasan tersendiri jika tulisan ku mampu menusuk ke semua hati dan kepala yang membacanya . kata imam ghazali dalam tulisannya “jika kamu bukan anak raja dan anak ulama, maka menulislah “ Menulis bisa dimana saja, kapan kamu mau , dan apa yang saja yang kamu tulis.   Sedikit catatan dari keresahan dari aku kali ini. Penyair   bukan Penyiar . Penyiar kurang   percaya sama suara sendiri, bukan ga pd sih, itu hanya alasan ku saja. Penyair juga bukan, apa ya ? syaratnya jadi penyair , sulit bukan berarti tidak mungkin, siapapun bisa jadi apapun . Penting atau tidak.   menjadi tidak penting jika didasari oleh kesadaran bahwa menulis...

Literasi Psikologi

  Memaksakan diri menjadi baik. Sebagian orang mempunyai prinsip bahwa sumber kebahagiaan mereka adalah bersikap baik dan memberikan kesenangan kepada orang lain. Namun,kebanyakan ketika mereka ingin memberikan kesan yang terbaik akhirnya menjadi sebuah tuntutan,biasanya dalam dunia psikologi dikenal dengan  good girl syndrome . Sebuah keadaan justru merenggut kebahagiaan. Sebelum membahas lebih jauh,beberapa hari yang lalu saya membuka buku-buku psikolgi, Dulu saya pernah bediskusi dengan teman berasal dari jurusan psikologi. Diantara pembahasan yang manurutku menarik adalah  good girl syndrome . Ketika kecil dulu,sering kali kita dinasehati oleh orang tua,guru,atau orang yang lebih tua dari kita agar kita menjadi anak yang baik. Kebanyakan orang tua juga memiliki harapan yang sama terhadap anaknya, selalu disiplin, rajin, sopan santun, dan menghargai orang lain. Memang betul,tidak ada salah dengan hal ini, pada dasarnya semua orang tua pasti mengharapkan...